Mengucapkan Salam Ketika Selesai Shalat
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Mengucapkan Salam Ketika Selesai Shalat merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Sabtu, 12 Ramadhan 1445 H / 23 Maret 2024 M.
Bershalawat Atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Shalat
Hadits 311:
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ ﵁ قَالَ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ قُلْنَا السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الْجَانِبَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ “عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ”؟ وفي رواية “مالي أراكم رافعي أيديكم كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ وإِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ”.
Dari Jabir bin Samurah -semoga Allah meridhainya-, ia berkata, “Kami apabila shalat bersama Rasulullah ﷺ, kami mengucapkan salam ‘Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’, ‘Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’ sambil berisyarat dengan tangan ke kanan dan ke kiri. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Untuk apa kalian berisyarat dengan tangan-tangan kalian itu?” (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda, “Mengapa aku melihat kalian berisyarat dengan tangan seperti ekor kuda yang selalu bergerak? Sesungguhnya cukup bagi salah satu dari kalian untuk meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam kepada saudaranya yang di kanan dan di kirinya.” (HR. Muslim)
Lafadz ucapan salam dalam shalat
Lafadz dalam mengucapkan salam yang biasa diucapkan oleh para sahabat juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yaitu ucapan “Assalamualaikum warahmatullah” ke kanan dan ke kiri. Pernah kita bahas mengenai tambahan “wa barakatuh”, apakah tambahan “wa barakatuh” itu adalah tambahan yang bisa diterima atau tidak? Jumhur (kebanyakan) ulama mengatakan bahwa itu riwayatnya tidak shahih dan bahwa itu adalah hadits yang syadz. Sementara Syaikh Albani Rahimahullah dan sebagian ulama berpendapat bahwa itu haditsnya Hasan dan bisa diterima. Jadi terjadi perselisihan tentang tambahan “wa barakatuhu”.
Demikian pula riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menengok ke kanan “Assalamualaikum warahmatullah” ke kiri “Assalamualaikum”. Apakah itu juga riwayat yang shahih atau tidak? Kebanyakan ulama berpendapat bahwa itu riwayat yang tidak shahih juga. Makanya kebanyakan ulama mengatakan bahwa yang shahih adalah ini saja: “Assalamualaikum warahmatullah” dan “Assalamualaikum warahmatullah”, karena itu kebanyakan riwayat dan itu yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Yang jelas ini memang masalah khilafiah karena berhubungan dengan shahih atau tidaknya riwayat-riwayat tersebut.
Larangan tasyabuh dengan hewan
Nabi di sini menegur para sahabat ketika mengucapkan salam “Assalamualaikum warahmatullah”. Mereka berisyarat dengan tangannya ke kanan, ketika salam ke kiri mereka berisyarat dengan tangannya ke kiri. Lalu nabi mengatakan, “Kenapa kalian melakukan itu bagaikan ekor kuda yang tidak bisa diam?” Sehingga itu menunjukkan bahwa tidak boleh hukumnya kita bertasyabuh atau menyerupai hewan.
Salam wajib dua kali
Hadits ini dijadikan dalil oleh jumhur bahwa salam itu wajib dua kali, ke kanan dan ke kiri, dan bahwasanya tidak cukup salam sekali ke kanan saja. Karena Nabi mengatakan di situ, “Sesungguhnya cukup seseorang dari kalian meletakkan tangannya di atas pahanya, lalu kemudian mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri kepada saudaranya.” Berarti kalau mengucapkan salam ke kanan saja belum cukup.
Ini adalah pendapat jumhur, bahwa salam tidak cukup satu kali. Akan tetapi harus dua kali. Dan bahwasanya salam ke kiri itu hukumnya wajib. Sementara sebagian ulama berpendapat bahwa salam ke kiri itu hukumnya sunnah, yang wajib itu hanya ke kanan saja. Dasarnya hadits yang menurut Syaikh Albani haditsnya Hasan, dan Syaikh Albani merajihkan pendapat itu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah salam ke kanan sekali saja. Sementara jumhur memandang bahwa itu riwayat yang tidak shahih. Wallahu a’lam.
Ini memang masalah khilafiah juga di kalangan para ulama, yang lebih hati-hati adalah kita salam dua kali, ke kanan dan ke kiri.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54042-mengucapkan-salam-ketika-selesai-shalat/